Dell Inspiron N4050, Laptop pertama dan masih saya miliki hingga saat ini. Dibelikan oleh orang tua sejak masih duduk dibangku sekolah SMP dikelas 2, kira-kira sekarang sudah lebih dari 6 tahun. Dibelikannya pun pilihan dari saudaraku yang mengerti perihal teknologi karena sejujurnya pada saat itu saya masih gaptek (gagap teknologi), atau bahkan buta teknologi, terutama mengenai komputer dan sejenisnya.
Pernah belajar komputer disekolah dasar, hanya saja bagai angin yang berlalu, masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Tugas dari sekolahpun tak pernah kukerjakan sendiri, titip keteman adalah jurus andalanku untuk menyelesaikan masalah ini. Bukan tak ingin, hanya saja saya merasa minder jika harus pergi kewarnet yang bahkan saya sendiri tak tau harus berbuat apa disana. Memang sebenarnya ilmu akan lebih cepat ditangkap ketika kita mempraktikannya secara langsung.
Kisah Laptopku
Pada akhirnya saya memiliki kesempatan untuk belajar sendiri bagaimana menggunakan laptop, sebut saja si Dell. Setelah pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), saya selalu review kembali dilaptop baru ini. Namun bodoh setelah mengenal Games, apalagi yang ada difacebook seperti Perjuangan Semut, Ninja Saga dan lainnya, Saya justru tergila-gila dengan dunia permainan.
Baca Kisahku tentang Sisi Positif dan Negatif dari Video Games
Tak hanya game online, permainan sejenis PES 2013, Warcraft, GTA dan lainnya juga kucoba. Memang spesifikasi si Dell terbilang canggih pada masa awal peluncurannya, yaitu RAM 4GB, processor Intel Core i3-2310M, Graphics Processor-nya Intel HD Graphics 3000, Hard Drive/ Harddisk 500GB dengan ukuran layar 14 inch dan sistem operasinya Windows 7. Jadi game tersebut masih ringan untuk dimainkan tanpa adanya patah-patah atau gangguan lainnya.
Laptopku Sudah Mulai Usang
Semakin lama digunakan maka semakin banyak pula kerusakan-kerusakan atau penyakit yang mulai timbul. Pertama kali terkena penyakit, si Dell ini baru berusia 2 tahun. Ketika itu tiba-tiba Charger original-nya sudah tak mau mengisi daya baterai si Dell. Beberapa hari kudiamkan karena tak tau harus berbuat apa, meskipun terpintas untuk membongkar chargeran tersebut dan memperbaikinya sendiri. Namun karena sifat gigih, kucolok berulang kali dengan paksaan, keluar-masuk-ditekan. Rusak sekalian mendingan pikirku.
Namun Tuhan berkendak lain, akhirnya charger kembali normal dan dapat mengisi daya baterai si Dell dan dia bisa hidup lagi setelah beberapa hari mati suri. Mungkin karena niat awal dari orang tuaku yang memberi si Dell kepadaku hingga nanti dibangku kuliah. Tak pernah terpikir jika bisa sampai sejauh itu, makanya kupasrahkan jika rusak, yasudahlah… hehe..
Masalah berikutnya, setelah charger yang bermasalah kini baterai original dari si Dell telah melewati batas masa hidupnya. Kini si Dell sudah menjadi komputer, karena bisanya dimainin pas lagi di charge. Biarlah yang penting masih bisa digunakan pikirku, mungkin juga karena sering kugunakan si Dell saat di charge jadi baterainya rusak.
Tak hanya itu masalah yang terjadi pada si Dell ini, diusianya yang menginjak 3 atau 4 tahun si Dell tiba-tiba ngambek gak jelas. Layar tampilan desktop seketika membesar begitupula ikon yang berada taskbar juga membesar. Entah kenapa dan bagaimana saya harus memperbaikinya karena memang ini masalah pertama yang saya hadapi mengenai daleman si Dell.
Berbagai cara saya cari di Mbah Google, salah satu cara yang saya gunakan ialah mengupgrade versi windows, yang tadinya windows 7 akan migrasi ke windows 10. Kenapa gak kewindows 8 aja? Ya karena windows 10 baru keluar dan saya ingin mencobanya. Kebetulan saat itu handphone saya berbasis Windows Phone dan telah merasakan bagaimana windows 8 itu. Meskipun dihp, ya lebih baik saya memberikan hal terbaik untuk si Dell yaitu Windows 10 karena setidaknya laptop jadul dalemannya baru, walaupun waktu itu windows 10 belum stabil seperti sekarang, hahaha…
Masalah sebenarnya belum selesai, ternyata pokok masalahnya berada di driver Display Adapters-nya yang harus diperbarui. Setidaknya masalah ini membuat saya memberanikan diri untuk upgrade karena sebelumnya saya takut akan kehilangan data-data yang ada didalam si Dell. Kini saya jadi lebih mengerti bagaimana perasaan si Dell kalau lagi marah (mati sendiri) dan tiba-tiba tampilan desktop membesar.
Masalah terakhir yang pernah saya alami ialah “mati total” si Dell tanpa sebab. Setiap kunyalakan seketika itu juga si Dell mati kembali. Aneh dan juga penasaran, apa ini masa tenggangmu Dell? Apa kau tak bisa melanjutkan hidupmu? Apa kau akan meninggalkanku dengan semua data penting yang ada didalammu? Hahaha… terlalu lebay, tapi memang membuat saya seperti tersambar petir disiang bolong.
Satu petunjuk yang bisa kudapatkan dari permasalah ini, dibagian kipas laptop terasa sangat panas. Walaupun si Dell baru diaktifkan sebentar. Ku cek kembali ternyata kipasnya mati sudah tak berfungsi sebagaimana mestinya. Kutekadkan diri untuk membongkar si Dell, sebenarnya sudah dari dulu ingin mencoba membongkarnya. Namun selalu ada kendala yang terjadi, terutama laptop Dell ini tidak bisa dibuka bagian khusus kipasnya, tak seperti laptop Dell sejenisnya yang ada pada masanya. Memang kebanyak laptop sekarang tak bisa dibuka dibagian bawahnya yang membuat pemilik harus ke toko laptop untuk memperbaikinya.
Sekali-kali mencoba hal baru pikirku, apapun yang akan terjadi nantinya, itu adalah pengalaman yang berharga untuk saya. Setidaknya melakukan hal tersebut menjadi suatu langkah maju yang patut saya banggakan karena saya beranikan diri untuk keluar dari zona aman.
Baca kisahku tentang Keluar Dari Zona Nyaman
Ini beberapa foto yang saya ambil selama proses pembongkaran si Dell. Ternyata terdapat debu, rambut dan kotoran lainnya yang menyumbat kinerja dari kipas.
Laptopku Yang Berharga
Tak terasa sudah banyak masalah yang Dell alami, akan tetapi hingga kini ia masih sehat walafiat. Ucapan orang tuaku yang ingin si Dell menemaniku hingga kuliah benar-benar terwujud. Tinggal satu permasalahan, yaitu membeli baterai baru agar si Dell dapat dibawa kemana saja. Ya meskipun harganya cukup mahal, tapi hal tersebut setimpal karena diperkuliahanku laptop sangat diperlukan untuk praktik langsung dikelas.
Tak lama berselang, masalah lain muncul. Memori penyimpanan sudah penuh dengan data-data terutama koleksi film dan animeku, terpaksa saya harus memberli harddisk portable atau harddisk eksternal agar si Dell dapat bekerja dengan baik. Ini kapan masalahnya bener-bener selesai? Kayanya emang tak akan pernah selesai karena laptop ini sudah tidak muda lagi dan ketinggalan jaman. Namun yang patut diacungin jempol ialah si Dell ini hingga sekarang masih bisa menyapaku disetiap pagi saat kuingin mendownload film, menulis artikel dan melakukan hal lainnya bahkan hingga saya dapat memperoleh uang jajan sendiri berkat jasa Laptop Terbaik ini. Mungkin jika dia bisa berbicara, ia akan berkata “Lu lagi, lu lagi”. Spesial Thanks buat si Dell dengan membuatkannya artikel biar banyak yang tau jasa yang telah ia berikan dan kesetiaannya hingga saat ini menemaniku.
Baca Kisahku tentang Setia Dengan Motor Kesayangan
Segitu aja kisah tentang si Dell ini, cerita laptop kesayangan. Pembahasannya sih gak terlalu penting, Cuma semoga apa yang saya sampaikan bisa membuat wawasan pembaca bertambah mengenai hal yang saya bahas ini seperti cara merawat laptop agar awet dan lebih menghargai barang-barang disekitar kita. Terima Kasih sudah mau membaca…
setiap orang pasti punya laptop kesayangan
ReplyDelete