Curug Leuwi hejo - Liburan
merupakan hari yang paling ditunggu semua orang dimuka bumi ini, Termasuk saya
yang lelah dengan semua rutinitas keseharian. Hari libur bukan berarti harus
dihabiskan dengan berdiam diri dikamar tanpa melakukan aktivitas apapun.
Hari
libur harus dimanfaatkan sebaik-baiknya karena untuk mendapatkannya bukanlah
suatu hal yang mudah. Cara terbaik untuk menghabiskannya ialah dengan
mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, kerabat maupun teman, agar kita
mendapatkan liburan yang berkesan.
Liburan
yang saya miliki kali ini, saya habiskan untuk berkumpul bersama teman-teman
seperjuangan dimasa SMA dahulu. Meskipun hanya menghabiskan satu hari, kenangan
yang diberikan sangatlah berkesan untuk saya.
Rencana Liburan
Sebenarnya
rencana untuk liburan bersama ini telah kami persiapkan beberapa bulan
sebelumnya. Planning jauh-jauh hari dikarena
kami ingin mendapat kepastian dari semua anggota yang akan ikut serta. Namun hari
yang ditentukan selalu bentrok dengan jadwal masuk teman-teman yang bekerja.
Diberikannya
waktupun agar mereka (yang bekerja) dapat mengambil cuti sehari hanya untuk
menghabiskan waktu bersama kami. Meskipun mereka baru bekerja yang notabennya
belum mencapai satu tahun dalam dunia pekerjaan karena memang kami baru lulus
beberapa bulan yang lalu, sekitar 6 bulanan.
Pada
Awalnya, tujuan kami ialah pergi kesitus megalitikum Gunung Padang, Cianjur.
Namun karena jaraknya yang cukup jauh dan ditambah dengan minimnya waktu yang
kami miliki, minimal 2 hari untuk pergi kesana karena perjalanan dari Depok ke
Cianjur memakan waktu kurang lebih 4 jam. Mungkin bisa dalam satu hari, akan
tetapi kami takut kelelahan yang ditimbulkan akan mengurangi kesehatan kami
saat kembali kerutinitas masing-masing nantinya. Jika wacana ini terwujud,
minimal kami harus menginap disuatu tempat agar tak terlalu kelelahan.
Namun
karena masalah tersebut, teman yang tadinya ingin ikut serta harus mengundurkan
diri. Pemberitahuan itu seminggu sebelum hari yang ditentukan dan liburan
bersama ini hampir saja hanya menjadi sebuah wacana. Yang pada awalnya kami akan pergi ke gunung padang, pindah
haluan ke sebuah wisata alam di Bogor, bernama Curug Leuwi Hejo.
Tanggal
keberangkatan telah ditetapkan, 25 Februari 2017. Rencana liburan kami
sepertinya akan berhasil terlaksana meskipun yang ikut serta hanyalah 13 orang
atau 7 motor saja.
Perjalanan Ke Wisata Curug Leuwi Hejo
Kami
berangkat sekitar pukul 11 siang yang tadinya dijadwalkan akan berangkat pukul
10, terhandat oleh salah satu anggota yang harus dijemput karena masih tidur.
Suasana penjemputan sangatlah khidmat dan damai layaknya penjemputan seorang
raja minyak dari tanah arab, hahaha..
Namun
hal tersebut tak menyurutkan semangat kami karena rasa solidaritas berkata
untuk tidak meninggalkan seorang temanpun dibelakang.
Selama
perjalanan tak ada kendala yang berarti, hanya masalah kecil seperti terpisahnya salah
satu anggota kami karena tak tau arah jalannya. Namun kami selalu mengecek kelengkapan
anggota jika terdapat 2 jalur yang dapat
memisahkan.
Sesampainya
disana, sekitar pukul 12 siang, biaya yang dikenakan untuk masuk keareanya
cukup terjangkau, per orang dikenakan biaya sebesar Rp 25.000 dan tambahan
untuk biaya parkir per motornya hanya dikenakan sebesar Rp 5.000
Keindahan Ciptaan Tuhan
Tak
hilang dari sifat alami anak jaman sekarang, pertama kali sampai didaerah
parkiran sudah berfoto ria dengan kamera masing-masing walaupun sebenarnya
masih harus naik keatas untuk mencapai tujuan utama kami.
Tidak
sampai 15 menit menanjak, kami sudah bisa mendengar suara aliran air deras ditambah
dengan keasrian pepohonan dan kesejukan dari udara yang menyegarkan paru-paru
dan pikiran kami setelah tercemar dengan menghirup polusi dari
kendaraan-kendaraan bermotor.
Setibanya
dicurug pertama, kami memisahkan diri menjadi 2 kelompok. Saya bersama 3 teman
pergi lebih jauh menuju curug yang lebih indah untuk melihat arus air yang lebih deras.
Sedangkan sisanya bermain dicurug pertama.
Bersama
3 teman, perjalanan menuju curug yang membutuhkan
tenaga lebih lumayan menantang karena jalur aksesnya yang terbilang cukup sulit. Untuk masuknya,
kami harus membayar kembali sebesar Rp 5.000 perorang.
Setelah
sampai digaris awal menuju perjalanan sulit melawan arus, kami menitipkan barang
kepada penduduk lokal yang menyediakan jasa penitipan disana dengan memasang
tarif sekitar Rp 3.000 perorang bukan jumlah barang. Kalian bisa saja tak
menitipkan barang dengan menaruhnya ditempat lain, namun resiko kehilangan
sangatlah besar, jadi dianjurkan untuk menitipkan saja daripada harus
kehilangan barang berharga.
Sebenarnya kalian bisa mengakses jalur lain yang langsung menuju ketempat tujuan tanpa
harus melawan arus seperti yang kami lakukan.
Kekompakan dan kerja sama selama menuju kesana sangatlah diperlukan karena arus yang sangat deras, bebatuan yang licin dan juga kedalam air yang tak menentu. Akan tetapi keindahan yang diberikan jika melalui jalur ini sangatlah tak terbantahkan.
Kekompakan dan kerja sama selama menuju kesana sangatlah diperlukan karena arus yang sangat deras, bebatuan yang licin dan juga kedalam air yang tak menentu. Akan tetapi keindahan yang diberikan jika melalui jalur ini sangatlah tak terbantahkan.
Tak
sia-sia kami mengeluarkan tenaga lebih untuk dapat mencapai tempat tujuan
dengan jalur yang terbilang cukup sulit. Disana kami berenang dan juga lompat
dari tebing. Kedalaman dari tempat tersebut lumayan dalam, melompatlah dari tebing yang memiliki kedalaman lebih dari 2 meter karena semakin
kesini semakin cetek kedalamannya, hingga hanya mencapai kurang dari 1 meter.
NB:
Jika kalian ingin melompat, jangan ragu-ragu namun harus berhati-hati dengan
dinding-dinding tebing karena arus alirannya mengarah kesana, sebisa mungkin
lompat ketengah untuk menghindari hal yang tak diinginkan.
Setelah
kami puas bermain hingga sekitar pukul 3 sore, kami memutuskan untuk kembali
kerombongan, teman lainnya. jika kalian ingin berganti pakaian setelah basah
kuyup selepas bermain air, kalian cukup membayar sebesar Rp 2.000 per kamar
mandi.
Sesampainya
ditempat berkumpul bersama teman lainnya, rintik-rintik air dari langit
menandakan berakhirnya perjalanan kami untuk hari ini di Curug Leuwi Hejo. Berteduh
sejenak untuk melepas rasa lelah disalah satu pondok dicurug tersebut yang
menyediakan makanan dan minuman sebagai tempat istirahat kami.
Tak
terasa kami menunggu hujan reda hingga pukul 5 sore. Sepertinya hujan
melarang kami untuk meninggalkan salah satu keindahan alam ciptaan Tuhan ini. Namun dengan terpaksa kami harus meninggalkannya untuk kembali ketempat dimana orang-orang tercinta telah menunggu kepulangan kami.
Dibuang sayang
Salah
satu insiden yang tak diharapkanpun terjadi, setelah memutuskan untuk
meninggalkan pondok menuju keparkiran motor, salah satu teman kami menghilang
secara misterius. Panik, bingung dan cemas pun terlihat dalam raut wajah kami.
Karena yang anehnya, posisi teman kami ini berada ditengah rombongan dan
kebetulan saya dan beberapa teman adalah orang terakhir yang meninggalkan
pondok tersebut. kami panik karena tak adanya sinyal seluler atau sulitnya
mendapatkan sinyal ditempat tersebut.
Beberapa
spekulasi dan hipotesis negatif bermunculan dipikiran kami, apa mungkin ia
menghilang karena sesuatu yang mistis, ataukah ia tersesat dan banyak lagi spekulasi-spekulasi
lainnya. percuma saja jika kami hanya memikirkan hal tersebut, beberapa teman
laki-laki, termasuk saya dikerahkan
untuk mencari keberadaannya dengan tujuan utama kembali ke pondok tersebut.
Tanya
kepada penduduk lokal dan penjaga curug pun tak membuahkan hasil. Hampir
setengah jam kami mencarinya, syukurlah pencarian kami membuahkan hasil. Ia
sedang berjalan menuju arah kami untuk kembali keparkiran. ia berkata bahwa ia
harus kekamar mandi dulu tanpa ijin atau tanpa memberitahukannya kepada siapapun. Ia juga
berkata jika saat akan kembali, ia agak tersesat untuk menuju arah
parkiran.
Sebuah
pembelajaran berharga yang kami dapatkan pada hari ini. Jika ingin melakukan sesuatu
setidaknya beritahu teman lainnya karena sesungguhnya kita harus saling menjaga satu sama lain. Berangkat bersama, pulangpun harus bersama. kesalahan apapun merupakan tanggungjawab kita bersama. Dari hal tersebutpun terdapat sebuah hikmah yang tersirat didalamnya seperti,
masih ada orang-orang disekitarnya yang perduli dengan keselamatannya.
EmoticonEmoticon