Belajar Arti Kehidupan Dari Alam

Belajar Arti Kehidupan Dari Alam

Belajar Arti Kehidupan Dari Alam - Setiap makhluk memiliki arti kehidupannya masing-masing. Sekecil apapun kontribusinya dalam dunia ini. Sebagai makhluk berakal, manusia memiliki pendefinisian arti kehidupan yang berbeda-beda, sebab setiap manusia mendapatkan pengalaman atau kisah hidupnya dengan cara yang tak serupa.

Memahami arti dari kehidupan bisa didapatkan dari berbagai sumber, salah satunya ialah dari keindahan ciptaan Tuhan, alam. Pada hakikatnya, manusia senantiasa dapat banyak belajar dari alam. Bagaimana merawat, menjaga dan melestarikannya yang sudah semestinya kita lakukan demi kelestarian makhluk hidup disekitarnya. Tak hanya untuk kepentingan kita semata, memperlakukan alam dengan bijak merupakan kontribusi yang dapat kita lakukan untuk menjaga dunia ini demi kelangsungan hidup anak cucu kita nantinya.

Alam mengajarkanku arti dari kehidupan yang sesungguhnya, melalui perjalanan menuju kegunung Semeru, Jawa Timur. Gunung tertinggi dipulau Jawa dengan puncaknya, Mahameru. Sebuah petualangan yang membuatku menjadi lebih dewasa dalam memandang kehidupan ini. Mengajarkanku bahwa hidup ini sangatlah berarti dan membuka luas pandanganku akan sempitnya wawasan yang kumiliki. Karena selama ini yang kulakukan hanyalah menyia-nyiakan kehidupan ini.


Sebuah Perjalanan Menuju Puncak Tertinggi Pulau Jawa

Perjalanan yang dilalui tak pernah terbayangkan oleh orang awam sepertiku sebelumnya. Namun dengan adanya senior yang sudah berpengalaman dalam perjalanan ini, membuatku sedikit mengerti apa yang akan dihadapi kami nantinya. Dengan peralatan yang seadanya, kami mencoba untuk bertahan hidup dialam bebas. Disana kami tak bisa memprediksikan kondisi cuaca yang akan datang. ketika kami belum memasuki daerah pegunungan, cuaca disana sangatlah panas, akan tetapi setelah memasuki daerah pegunungannya berubah seketika menjadi hujan deras. Tak hanya itu yang kami alami, angin dinginpun mulai menjamah seluruh tubuh. Beruntungnya kami telah mempersiapkan diri akan masalah seperti ini dengan menggunakan pakaian secara berlapis.

Tujuan pertama ialah Ranu Kumbolo, salah satu surga di Semeru. Sesampainya di tempat camp tersebut, terdapat beberapa anggota kami yang mengalami kelelahan. Dengan seketika kami harus cepat bertindak untuk membangun tenda dan juga membuatkan minuman hangat untuk mengembalikan kebugaran mereka yang tak dapat berbuat apa-apa karena kelelahan yang dialami. Namun kelelahan itu semua terbayar dengan keindahan akan panorama alam yang asri nan indah. Ranu Kumbolo memang salah satu keindahan Gunung Semeru. Mataku tak bisa beralih dari semua keindahan ciptaan Tuhan ini. Menghirup dalam-dalam udara segar untuk membersihkan paru-paruku akan noda polusi perkotaan.


Belajar Arti Kehidupan Dari Alam
  
Tak hanya keterbatasan alat yang kami bawa, makanan dan minumanpun juga. Meskipun air di Ranu Kumbolo sangatlah melimpah, akan tetapi suhu air disana sangatlah dingin. Beruntungnya persediaan air kami masih mencukupi untuk mendaki lagi menuju tujuan berikutnya, Kalimati. Selama pendakian, kami harus lebih bijak dalam menggunakan air, menghematnya agar tak kehausan ditengah jalan.

Hingga pada saatnya sampai di tempat tujuan, kami bergegas mengisi persediaan air untuk melanjutkan perjalanan nanti. Jarak tempat mata air tersebut lumayan jauh, sekitar 15 menit untuk mencapainya meskipun aliran airnya tak terlalu deras. Ditempat itu pun kami hanya dapat mengambilnya hingga pukul 4 sore dan kembali ke camp yang ada di Kalimati karena jika sudah melewati pukul 4 sore biasanya macan kumbang akan ketempat tersebut untuk minum. Dan mulai pukul 8 pagi, baru kami bisa kembali kemata air tersebut. Jadi sebisa mungkin kami harus mengatur waktu dalam berbagi penggunaan air tersebut untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Sebenarnya disana juga terdapat penduduk lokal yang menjual air minum, akan tetapi harga yang ditawarkan cukup mahal, begitupula untuk makanan. Jadi kami memutuskan untuk belajar menghemat penggunaan air sebisa mungkin.

Semua persiapan telah terselesaikan, perjalanan menegangkan menuju puncak tertinggi pulau Jawa, Mahameru, sudah didepan mata. Disana sudah tak ada lagi tumbuhan hijau, hanya ada pasir dan bebatuan. Sensasi yang didapatkan tak berbeda jauh dengan film 5cm yang menceritakan alur perjalanan menuju puncak Mahameru. Salah satu kutipan motivasi untuk para pendaki dari film ini, "Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Dan sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa." Kelelahan mulai menerpa kami satu persatu, rasa ingin menyerah sempat terlintas dibenak. Namun karena rasa ingin mencapai tujuan utama, semangat kembali timbul didiri kami. Dengan kaki yang mulai berat untuk melangkah, nafas yang tersengal-sengal dan tenggorakan yang haus akan air, kami sekuat tenaga berusaha mencapai target utama semua pendaki.

Belajar Arti Kehidupan Dari Alam


Akhirnya, perjuangan kami membuahkan hasil yang sangat memuaskan setelah semua pengorbanan yang dilakukan. Mataku memandang keindahan pulau Jawa sekaligus mengabadikan momen-momen berharga ini. Sungguh momen yang sangat berarti dalam hidupku. Rasa kagum menyelimuti pikiranku akan indahnya tempat ini, yang dapat kulakukan hanyalah bersujud dan meneteskan air mata atas karunia Tuhan karena telah mengijinkanku menikmati salah satu keindahan ciptaan-Nya.

Kisah dari Ali Zainal

1 comment

  1. Kalau mendaki sama temen-temen emang seru ya gan, jadi nga kerasa kalau udah sampai di puncak, apalagi sama pacar hehehhe

    ReplyDelete


EmoticonEmoticon