Anugerah Menjadi Seorang Ibu
- Harapan setiap wanita adalah memiliki keluarga. Mendapatkan seorang lelaki
yang akan menjadi pasangannya sekaligus imam yang dapat membimbing dan
mengajarkan keluarganya. Akhlak, perilaku, budi pekerti dan segala hal yang
dapat membuat anak-anaknya menjadi seseorang yang berguna bagi orang banyak.
Namun
tak semua pasangan dapat diberikan karunia Tuhan yang paling indah, seorang anak. Segala upaya telah dikerahkan agar dapat mendengar suara tangisan yang
dapat membangunkannya dipagi hari, melihat perkembangannya dari yang hanya bisa
menangis dan tersenyum hingga kelak dapat merawat kita di masa tua.
Terlintas
sejenak, betapa bodohnya orang-orang yang membuang darah daging mereka sendiri
untuk menutupi kemaluan akan dosanya. Melampiaskan semuanya kepada seorang anak
yang belum mengerti apa-apa, yang ingin merasakan indahnya dunia, ingin
merasakan kasih sayang kedua orang tua. Namun pikiran bodoh dan keji dipilih
oleh kedua orang tuanya, membuang darah dagingnya dengan kejam tanpa adanya
belas kasih.
Harapan Menjadi Seorang Ibu
Apa
daya, jika Tuhan tak berkehendak untuk menitipkan makhluk-Nya maka kita sebagai
ciptaan-Nya tak dapat berbuat apa-apa. Ini bukanlah sebuah siksaan melainkan
rasa kasih sayang Tuhan yang belum dapat kita mengerti. Selalu ada cara lain
untuk memiliki keturunan meskipun bukanlah darah daging kita sendiri.
Ini
terjadi pada kakakku, sudah 20 tahun lebih ia tak dikaruniai seorang anak.
Telah dilakukan segala upaya untuk dapat menggendong anaknya sendiri. Lelaki
ataupun perempuan, kembar berapapun asalkan dapat menjadi seorang ibu. Namun
sudah 3 kali ia keguguran dikarenakan perutnya yang tak bisa melebar. Hal ini
menyebabkan janin yang ada didalam menjadi sesak dan meninggal. Penyakit yang
dideritanya dahulu yang menyebabkan hal ini terjadi.
Masalah
keguguran bukanlah hal yang dapat mematahkan semangatnya untuk memiliki anak
kandung, akan tetapi ketidakkuatannya melihat anaknya sendiri meninggal dan
harus dikeluarkan secara paksa. Terus menerus berharap, berdoa dan berusaha.
Namun Tuhan memberikan jalan lain yang harus dilintasi oleh dia untuk merasakan
bagaimana indahnya menjadi seorang ibu.
Tanggal
18 April 2017, tepat hari ini kakakku diberikan amanah oleh Tuhan melalui orang
lain. Ya, mengadopsi anak orang lain merupakan jalan satu-satunya yang dapat
dipilih oleh dia karena semakin lama usianya sudah tak muda lagi.
Saya tau, Bukannya tak sayang terhadap anaknya sendiri, mereka mengadopsikan anak
mereka sendiri untuk dirawat oleh orang lain karena mereka juga ingin melihat
anaknya bahagia. Apapun alasannya, itu lebih baik ketimbang harus membuang
ataupun membunuh anak yang tak berdosa.
Setiap
anak berhak untuk bahagia, entah itu oleh siapapun yang merawatnya. Sejenak
terlintas olehku, mungkinkah ia akan bahagia jika mengetahui bahwa sesungguhnya
orang yang merawatnya selama ini bukanlah ibu kandungnya. Ia akan melewatkan
masa-masa dimana ia seharusnya bersama ibu dan ayah kandungnya sendiri. Tak
merasakan hangatnya ASI dan juga kasih sayang dari sang ibu kandung.
Hanya
waktu yang dapat menjawab. Bagaimana perasaannya nanti saat mengetahui
kenyataan yang telah terjadi. Orang tua bukanlah hanya ibu dan ayah kandung
secara biologis saja, orang tua adalah orang-orang yang telah merawat kita sedari
kecil hingga saat ini. Mengajarkan kita apa yang baik dan buruk. Memberikan
pendidikan untuk bekal kita nanti menghadapi dunia secara mandiri. Memberikan
sebuah hukuman ketika salah agar menjadi manusia yang lebih baik. Kerasnya
didikan orang tua bukan berarti mereka membenci, hanya saja memberikan sebuah
pengarahan agar kita tak melakukan kesalahan itu lagi.
Terlihat
jelas diwajah kakakku, perasaan bahagia karena pada akhirnya ia akan menjadi
seorang ibu yang akan merasakan bagaimana sulitnya mengurus anak. Menggantikan popok,
memandikannya, memberi susu dan masih banyak lagi kesulitan yang akan dilalui.
Namun semua ibu pasti akan setuju, rasa lelah itu akan hilang saat melihat
anaknya tersenyum, bersikap lucu, manis, manja dan juga dapat melihat
perkembangan yang terjadi disetiap harinya.
Pada
awalnya hanya bisa menangis, mulai dapat berbicara sepatah duapatah kata,
berjalan, berlari, menyanyi, berangkat sekolah untuk pertamakalinya, merasakan
jatuh cinta dan tumbuh menjadi dewasa.
Untuk
dede bayi, selamat datang dikeluarga kami. Mungkin kami tak bisa menjadi
keluarga yang sempurna, akan tetapi kami akan terus berusaha untuk membuatmu
bahagia. Hingga kelak kau harus memutuskan, apakah keluarga yang telah
merawatmu ataukah keluarga kandungmu sendiri. Akan tetapi lebih baik jika kau
memilih dua2nya, tanpa harus melepaskan ikatan satu hanya untuk berpegangan
pada ikatan lainnya.
Tuhan
telah menunjukan jalanmu untuk menjalani hidup yang berbeda dari orang
kebanyakan. Jangan patah semangat jika ada orang lain yang mengejekmu, karena
sesungguhnya mereka hanyalah iri kepadamu. Memiliki dua ibu dan dua ayah
merupakan karunia besar yang patut disyukuri karena masih banyak anak yang
bahkan tidak memiliki ibu ataupun ayah sama sekali.
Seorang Ibu buat saya adalah segalanya gan..
ReplyDeleteThanks ya gan artikelnya buat saya jadi kangen sama ibu dirumah 😭😭
Jadi sedih ane
Iya gan, ibu adalah segalanya.. Kasih sayangnya tak terhingga.. Dan beliau tak mengharapkan balasan atas jasanya.. Hanya ingin melihat kesuksesan dari buah hatinya.. Terima kasih ya gan atas kunjungan dan komentar nya..
Delete