She’s
Back... Bagi yang belum tau awal
kisahnya, silahkan baca dulu artikel ini “Kisah Cintaku di Fanpage MEME Part 1” agar
dapat mengerti apa yang saya ceritakan pada artikel kali ini. Setelah sudah
genap 1 bulan eneng meninggalkan saya tanpa kabar. Waktu itu sore hari
tiba-tiba ada pesan masuk yang tak pernah kuduga, eneng mengkontak saya kembali
dan berkata akan menjelaskan semua pertanyaan-pertanyaan yang saya pikirkan
selama sebulan terakhir.
Jujur, pada saat melihat ada
kotak masuk dari dia hati saya senang bukan main layaknya mendapatkan hadiah
surprice dari teman ketika seseorang sedang ulang tahun. Terdengar bodoh, ya,
bagaimana tidak bodoh, hati saya ini sudah disakitinya namun saya malah senang
karena orang yang menyakiti hati ini kembali lagi di kehidupan saya.
Pada saat itu saya lebih mengedepankan sifat alami
seorang manusia yang disakiti, berpura pura marah dan kesal. Saya berkata “
kalau mau jelasin, silahkan jelasin aja.. aa udh maafin dan nerima kok sama
perlakuan eneng sebelumnya”. Dan akhirnya ia menjelaskan bahwa alasan utamanya
menghilang begitu saja karena selama kami chatingan, eneng selalu bercerita ke
ibunya dan ibunya tak menyetujui hubungan yang kami jalin karena alasan sepele.
Ya, sebagai anak berbakti eneng menuruti perkataan dari
ibunya dan memutuskan hubungan yang telah kami jalin selama ini. Mungkin karena
eneng rindu akan saya makanya ia menghubungi saya kembali, ditambah dengan
retaknya hubungan eneng dan si sahabat (W). Dikarenakan eneng kembali menjalin
hubungan dengan mantannya, W kini telah move on dan lebih memilih menjalin
cinta dengan wanita lain dan berusaha menjauh dari eneng.
Mendengar hal tersebut saya
kaget bukan main, karena baru 1 bulan semuanya telah berubah. Yang saya bingung
juga kenapa eneng kembali berpacaran dengan mantannya, padahal dulu eneng
pernah cerita kalau eneng trauma untuk berpacaran karena perlakuan yang
dilakukan mantannya ke eneng. Mungkin eneng memberi kesempatan ke2 kepada
mantannya dengan syarat ia harus merubah sikapnya yang dulu. Ya memang setiap
manusia pantas untuk diberi kesempatan kedua selama ia akan merubah sikap
buruknya itu.
Kehilangan sahabat sedari SMP mungkin telah mengguncang
hati eneng dan tak tau harus curhat kesiapa akan kejadian tersebut. maka dari
itu ia memberanikan diri untuk kembali menghubungi saya (hanya dugaan saya)
walaupun konsekuensinya saya akan marah besar kepadanya.
Dengan adanya peristiwa atau kejadian tersebut, saya
melihat eneng sudah menjadi lebih dewasa dibandingkan terakhir kali kami
chatingan. Kata-kata yang ia ketikan kepada saya menunjukan daya pikirnya sudah
lebih maju. Namun masalahnya disini, sekarang kami telah chatingan kembali akan
tetapi eneng sudah memiliki pasangan. Apa ini bukanlah sebuah perselingkuhan.?
Saya rasa tidak, selama kami chatingan masih dalam batas wajar karena kami juga
sudah sepakat untuk menjalin hubungan sebagai teman rasa pacar.. hehe... teman
tetapi mesra seperti pacaran...
Dan jikalau pacarnya melihat chatingan kami, eneng akan
menjelaskannya dan jika pacarnya dapat bersikap dewasa pasti dia tidak akan
menuduh yang tidak-tidak kepada kami berdua. Bukan hanya masalah pacarnya yang
membuat saya takut akan dosa, namun dengan ibunya pun juga. karena ibunya telah
melarang kami untuk saling mengontek, walaupun ibunya hanya memberitahukan ke
eneng. Akan tetapi sekarang eneng tak pernah lagi menceritakan hubungan kami
berdua kepada ibunya agar ia dapat menghubungi saya.
Yang pada awalnya kami chatingan
melalui personal messanger Facebook, kini kami berpindah tempat ke app
chatingan yang lumrah digunakan oleh banyak orang, WhatsApp (WA). Disana kami
mulai curhat-curhatan kembali, terkadang juga kami saling menggombal satu sama
lain walaupun kami sadar kalau sebenarnya ini juga sudah termasuk kedalam
perselingkuhan. Memang kami sudah berkomitmen agar menjadi sahabat saja, namun
jika terus-menerus menggombal satu sama lain, apa nantinya tak ada yang baper
(bawa perasaan)..?
Tak hanya chatingan saja yang kami lakukan,
kirim-mengirim voice pun telah kami perbuat. Akan tetapi tak puas sampai
disitu, kami mencoba untuk telponan via WA. awalnya saya canggung, gugup, dan
tak percaya diri pada saat pertama kali telponan dengannya. Namun setelah
beberapa jam kemudian rasa gugup dan lainnya menghilang, mungkin karena sifat
keterbukaan kami berdua yang lebih mengedepankan kejujuran dalam hubungan
“persahabatan” ini jadinya saya merasa nyaman untuk telponan dengannya.
Selama dimasa ini saya tak merasa menyesal sama sekali
memberinya kesempatan kedua untuk ada didalam kehidupan saya lagi. Entah
mengapa baru pertamakalinya saya bertemu perempuan seperti dia didalam hidup ini,
mungkin dia cantik (relatif) tapi ada sisi lain yang saya sukai dari si eneng
ini, mungkin saya tak bisa menjelaskan disini, hehe...
Akan tetapi kedekatan kami ini sudah mulai tercium oleh
pacarnya eneng. Dia mulai mempertanyakan kerenggangan hubungan mereka karena
eneng hanya membaca (read) pesan yang dia kirim dan jarang membalasnya. Itu
karena eneng selalu sibuk chatingan dengan saya.
Terima Kasih telah membaca artikel “Kisah Cintaku diFanpage MEME part2” yang diambil berdasarkan kisah nyata saya.
Baca Kelanjutan kisahnya
ini kisah nyata apa karangan gan?
ReplyDeleteIya gan, berdasarkan kisah nyata yang pernah saya alami..
Deletewidih, ada juga kisah kek gini.. lucu sih bacanya !
ReplyDeleteFP Meme membawa berkah gan :D
Haha iya gan, Terima Kasih sudah mau membaca..
Delete